Posts

Showing posts from 2018

Teman

Teman Teman. Apa itu teman? Apa sebenarnya definisi dari teman? Menurut google, teman adalah seseorang yang sangat kita butuhkan disaat kita dalam keadaan  senang, sedih, dan berduka. Tanpa teman hidup kita tidak berarti. Apa benar teman itu ada ketika kita dalam keaadan senang? Apa benar teman itu ada ketika kita sedih? Apa iya teman itu ada ketika kita sedang susah? Benarkah bahwa teman itu selalu ada disaat suka maupun duka? Jika benar, maka aku tidak memiliki teman. Jika benar, hidupku tidak berarti. Jika benar, maka aku adalah manusia hampa yang tidak berguna.

Bazkom & Karasel 2018

Bazkom & Karasel 2018 Halo! Nama gue Dimas Pujangga. Gue siswa SMAN 68 Jakarta. Kali ini gue mau bahas tentang Bazkom & Karasel. Sebenarnya, Bazkom dan Karasel itu apa sih? Bazkom singkatan dari "Bazaar dan Kompetisi" merupakan acara yang diadakan oleh SMAN 68 Jakarta. Banyak kompetisi yang diadakan, seperti Futsal, Basket, Bulu Tangkis, Cheerleader, Ratoh Jaroe, Modern Dance, Band, Vokal Grup dan masih banyak lagi. Bahkan ada lomba FIFA 18 dan Mobile Legend juga loh! Bazkom tahun ini bertemakan "The Darkest Era" dengan slogan "Recite the spells, rewrite the tells". Selain kompetisi, juga ada bazaar. Ada beraneka ragam makanan & minuman yang dijual di bazaar dengan harga yang terjangkau. Jadi kalo lo lapar atau haus, beli saja makanan atau minuman di bazaar!  Setelah tadi bahas tentang Bazkom, sekarang gue bakal jelasin apa itu Karasel. Karasel singkatan dari "Karya seni SMAN 68" adalah acara penutup dari Bazkom. Karasel diada

Ikan Emas Ajaib dan Si Nenek Serakah

Dahulu kala, di suatu desa terpencil, tinggalah sepasang kakek dan nenek yang miskin. Pekerjaan si kakek adalah mencari ikan di laut. Meski hampir setiap hari kakek pergi menjala ikan, namun hasil yang didapat hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Bahkan tidak jarang si kakek pulang dengan tangan hampa, namun itu semua dijalani si kakek dengan sabar. Suatu hari ketika si kakek sedang menjala ikan, tiba-tiba jalanya terasa sangat berat. Seperti ada ikan raksasa yang tersangkut di jalanya. “Ah, pasti ikan yang sangat besar,” pikir si kakek. Dengan sekuat tenaga si kakek menarik jalanya. Namun ternyata tidak ada apapun kecuali seekor ikan kecil yang tersangkut di jalanya. Rupanya ikan kecil itu bukan ikan biasa, badannya berkilau seperti emas dan bisa berbicara seperti layaknya manusia.Kakek, tolong lepaskan aku. Aku akan mengabulkan semua permintaanmu!” kata si ikan emas. Si kakek berpikir sejenak, lalu katanya, “aku tidak memerlukan apapun darimu, tapi aku akan melepaskanmu. Pe

Trauma

Trauma Terdengar suara ketukan pintu dari luar. “Silakan masuk.” Sambung Pak Toni dari dalam ruangan. “Maaf, Pak Toni ada, Pak?” Tanya seorang pemuda yang dipanggil interview panggilan pekerjaan. “Engga, silakan keluar!“ “Baiklah.” “Di mana Pak Toni? Kenapa OB yang berada di dalam?” Tanya pemuda itu pada petugas di luar ruangan. “Ya yang di dalam tadi itu Pak Toni. Dia memang begitu, suka berpura – pura berpenampilan seperti OB untuk mengetes karyawannya.” Ia menjelaskan. “Maksudnya?” “Ya kamu gak lolos hari ini, memang begitu Pak Toni. Dahulu dia pernah trauma dengan beberapa karyawannya karena materi.”

Menemukan Dompet

         Menemukan Dompet Sudah beberapa bulan aku menunggu panggilan kerja. Rasanya hariku pilu bingung tanpa arah. Kerjaanku hanya luntang-lantung di rumah. Aku bingung harus ngapain. Ingin usaha tapi tak punya modal. Suatu hari, kuniatkan untuk bertemu teman-temanku, sekedar berbagi tentang masalahku ini. Saat jalan menuju rumah temanku, di samping jalan sedikit ujung dari trotoar, aku melihat sebuah dompet berwarna hitam. Kuhampiri dompet itu, kubuka, dan kulihat isinya. KTP, SIM A, beberapa surat- surat penting, tabungan yang isinya fantastis, dan sebuah kartu kredit. Dalam pikiranku muncul suara agar aku menggunakan isi dalam dompet itu. Tapi tidak, aku harus mengembalikan dompet ini pada pemiliknya. Tak selang berapa lama setelah aku pulang dari rumah temanku, kukembalikan dompet itu. Bermodalkan alamat di KTP, aku menemukan rumahnya di perumahan elit dekat dengan hotel Grand Palace. Kupencet bel dan kemudian dibuka oleh tukang kebun yang bekerja di rumah itu. “Permisi,

Ahmad Yani.

Ahmad Yani     General Ahmad Yani was  the commander of the Indonesia army. He was born in Purworejo, Central Java on 19 June 1922. In 1943, he joined the Japanese sponsored Peta army, and underwent further training in Magelang as an artillery officer. After completing this training, Yani enlisted to be trained as a Peta platoon commander and was transferred to Bogor, West Java to receive his training. Upon completion, he was sent back to Magelang as an instructor.      After Independence Yani joined the army of the fledgling republic and fought against the Dutch. During the first months after the Declaration of Independence, Yani formed a battalion with himself as Commander and led it to victory against the British at Magelang.Yani then followed this up by successfully defending Magelang against the Dutch when it tried to take over the city, earning him the nickname of the "Savior of Magelang". Another notable highlight of Yani's career during this time period was t